Lirik Lagu

masuk ke Lirik dan Chord Lagu untuk mencari informasi tentang lirik dan chord lagu-lagu rohani .

Tuesday, January 11, 2011

Legenda Naga Penyebab Banjir

Legenda Naga Penyebab Banjir

Ada suatu legenda tentang empat orang kakak beradik sekandung yang datang dari lautan untuk bertapa di perbukitan Balikpapan (tapi gak tau bukit yang mana0. Tiga orang menjelma menjadi naga besar yang konon melingkari perbukitan. Seorang lainnya bertapa n berdiri tegak dan menjelma menjadi pohon.

Ketiga naga itu bertapa selama masa yang hanya diketahui oleh mereka sendiri. Jika waktu bertapa selesai dan masing-masing naga akan pergi, tanda alam yang terjadi adalah hujan sangat deras(kalo ujan deres artinya naganya pergi).

Leluhur warga Balikpapan masih memercayai cerita tersebut. Mereka sangat khawatir apabila hujan turun tiada henti dengan jumlah curah hujan yang besar merupakan pertanda ada naga yang selesai bertapa.

Pertanda pertama dikaitkan dengan longsor dan banjir pada 1978. Itulah waktu naga pertama selesai bertapa. Menurut cerita, naga menuju laut dengan melintasi kawasan Pasar Baru. Setelah hujan reda dan banjir kering, endapan lumpur di jalanan memperlihatkan motif naga.

Naga kedua konon selesai bertapa pada 1985 (pas aku lahir dong...rugi gak liat...). Waktu itu, hujan lebat mengakibatkan banjir dan tanah longsor di perbukitan perumahan Pertamina. Saluran besar pembuangan air pecah dan menimpa perumahan penduduk di bawahnya.

Setelah hujan reda, masyarakat berbenah. Saat itu warga menemukan bentuk meliuk seperti jalan ular di jalanan kompleks yang menembus pagar kawat yang menuju laut.

Seekor naga masih tetap bertapa sampai sekarang. Naga itu dipercaya sebagai yang terbesar. Apabila terjadi hujan lebat tiada henti, mungkin saat itu naga selesai bertapa.

Naga itu menurut cerita menampakkan diri meski hanya bagian mata saja. Sebab naga mulai tidak senang dengan kehidupan warga Balikpapan. Berkaitan dengan itu, dari kejauhan di laut, pelaut sering melihat titik merah seperti api. Konon itu mata sang naga. Namun, sebenarnya titik merah itu adalah api cerobong kilang Pertamina.

Banjir besar terakhir kali terjadi pertengahan 2006. Ratusan rumah nyaris tenggelam, masyarakat nyaris terisolasi, dan lalu lintas macet total. Penyebab banjir adalah hujan tiada henti selama tiga hari sehingga Sungai Ampal meluap sementara saluran air sudah rusak.

Mungkin naga terakhir sudah kembali ke laut. Semoga saja demikian sehingga di masa mendatang tidak banjir lagi. Namun, siapa tahu legenda naga dan banjir ternyata salah ato sapa tau naganya balik lagi ke bukit.

Mungkin saja tidak hanya tiga naga yang bertapa tetapi seratus atau seribu bahkan. Kalau demikian, mungkin masih akan lama Balikpapan bebas banjir jika disesuaikan dengan legenda legenda.

No comments:

Post a Comment