2. 1. Papua Nugini
Papua
Nugini atau Papua Guinea Baru adalah sebuah negara yang terletak di
bagian timur Pulau Papua dan berbatasan darat dengan Provinsi Papua
(Indonesia) di sebelah barat. Benua Australia di sebelah selatan dan
negara-negara Oseania berbatasan di sebelah selatan, timur, dan utara.
Ibu kotanya, dan salah satu kota terbesarnya, adalah Port Moresby. Papua
Nugini adalah salah satu negara yang paling bhinneka di Bumi, dengan
lebih dari 850 bahasa lokal asli dan sekurang-kurangnya sama banyaknya
dengan komunitas-komunitas kecil yang dimiliki, dengan populasi yang
tidak lebih dari 6 juta jiwa. Papua Nugini juga salah satu negara yang
paling luas wilayah perkampungannya, dengan hanya 18% penduduknya
menetap di pusat-pusat perkotaan.Negara ini adalah salah satu negara
yang paling sedikit dijelajahi, secara budaya maupun geografis, dan
banyak jenis tumbuhan dan binatang yang belum ditemukan diduga ada di
pedalaman Papua Nugini.
Sebagian
besar penduduk menetap di dalam masyarakat tradisional dan menjalankan
sistem pertanian sederhana yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
sendiri. Masyarakat dan marga ini memiliki beberapa pengakuan tersirat
di dalam kerangka undang-undang dasar negara Papua Nugini. Undang-Undang
Dasar Papua Nugini (Pembukaan 5(4)) menyatakan harapan bagi kampung dan
komunitas tradisional untuk tetap menjadi satuan kemasyarakatan yang
lestari di Papua Nugini,[5] dan untuk langkah-langkah aktif yang diambil
untuk melestarikannya. Dewan Perwakilan Rakyat Papua Nugini telah
memberlakukan beberapa undang-undang di mana sejenis "Tanah ulayat"
diakui, artinya bahwa tanah-tanah tradisional pribumi memiliki beberapa
landasan hukum untuk memproteksi diri dari campur tangan kaum pendatang
yang bertindak berlebihan. Tanah ulayat ini disebutkan melingkupi
sebagian besar tanah yang dapat digunakan di negara ini (sekitar 97%
seluruh daratan);[6] tanah yang dapat diolah oleh kaum pendatang bisa
saja berupa milik perseorangan di bawah syarat pinjaman dari negara atau
tanah milik pemerintah.
Geografi
negara Papua Nugini beragam dan di beberapa tempat sangat kasar. Sebuah
barisan pegunungan memanjang di Pulau Papua, membentuk daerah dataran
tinggi yang padat penduduk. Hutan hujan yang padat dapat ditemukan di
dataran rendah dan daerah pantai. Rupa bumi yang sedemikian telah
membuatnya menjadi sulit bagi pemerintah untuk mengembangkan
infrastruktur transportasi. Di beberapa daerah, pesawat terbang adalah
satu-satunya modus transportasi. Setelah diperintah oleh tiga kekuatan
asing sejak 1884, Papua Nugini merdeka dari Australia pada tahun 1975.
Kini Papua Nugini masih menjadi bagian dari dunia persemakmuran. Banyak
penduduk hidup dalam kemiskinan yang cukup buruk, sekitar sepertiga dari
penduduk hidup dengan kurang dari US$ 1,25 per hari.
2. 1. 1. Penduduk Asli Bangsa Papua Nugini
Para
penjelajah Eropa yang pertama kali datang ke Papua, menyebut penduduk
setempat sebagai orang Melanesia. Asal kata Melanesia berasal dari kata
Yunani, ‘Mela’ yang artinya ‘hitam’, karena kulit mereka berwarna gelap.
Kemudian bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan juga bangsa Portugis yang
berinteraksi secara dekat dengan penduduk Papua, menyebut mereka sebagai
orang Papua.
Manusia
yang menetap di Papua Nugini diduga dimulai sejak 50.000 tahun yang
lalu. Penduduk kuno ini mungkin berasal dari Asia Tenggara, sementara
mereka yang berasal dari Afrika telah hadir sejak 50.000 hingga 70.000
tahun yang lalu. Pulau Papua adalah salah satu benua pertama setelah
Afrika dan Eurasia yang dihuni oleh manusia modern, dengan migrasi
pertama pada waktu kurang lebih sama dengan yang di Australia. Pertanian
dikembangkan secara mandiri di dataran tinggi Pulau Papua sekitar 7.000
SM, membuatnya menjadi salah satu dari sedikit daerah domestikasi
tanaman asli di dunia. Migrasi utama penutur bahasa Austronesia datang
ke daerah pantai sekitar 2.500 tahun yang lalu, dan ini berkorelasi
dengan pengenalan tembikar, babi, dan teknik-teknik memancing tertentu.
Sekitar
300 tahun yang lalu, ubi jalar masuk Pulau Papua, yang telah
diperkenalkan ke Maluku dari Amerika Selatan oleh kekuasaan kolonial
dominan lokal, Portugal. Panen ubi jalar yang meningkat telah
mentransformasi pertanian tradisional secara radikal; ubi jalar
menggantikan sebagian besar bahan pokok sebelumnya, talas, dan
memberikan peningkatan yang signifikan pada populasi di dataran tinggi.
2. 1. 2. Penjajahan dan Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Papua Nugini
Orang
Barat hanya sedikit mengetahui pulau ini hingga abad ke-19, meskipun
para saudagar dari Asia Tenggara telah mengunjungi Pulau Papua sejak
5.000 tahun lalu untuk mengoleksi bulu dan rambut Cendrawasih, dan para
penjelajah berkebangsaan Spanyol dan Portugis telah menemukannya pada
abad ke-16 (tahun 1526 dan 1527 oleh Jorge de Menezes). Nama negara ini
yang memberi kesan ganda dihasilkan dari sejarah administratifnya yang
kompleks sebelum kemerdekaan. Kata papua diturunkan dari pepuah kata
dari bahasa Melayu yang menggambarkan rambut orang Melanesia yang
keriting, dan "New Guinea" (Nueva Guinea) adalah nama yang digulirkan
oleh penjelajah dari Imperium Spanyol, Yñigo Ortiz de Retez, yang pada
tahun 1545 mencatat kemiripan orang-orang Papua dibandingkan dengan
orang-orang yang pernah dilihatnya di sepanjang pesisir Guinea, Afrika.
Bagian
utara negara ini dikuasai Jerman pada tahun 1884 sebagai Nugini Jerman.
Selama Perang Dunia I, wilayah itu diduduki Australia, yang telah mulai
memerintah Nugini Britania, yaitu bagian Selatan, dengan mengembalikan
nama semulanya menjadi Papua pada tahun 1904. Setelah Perang Dunia I,
Australia diberi mandat untuk memerintah bekas Nugini Jerman oleh Liga
Bangsa-Bangsa. Sebaliknya, Papua dianggap sebagai Wilayah Eksternal
Persemakmuran Australia, meskipun secara hukum masih milik Britania,
sebuah isu yang penting bagi sistem hukum negara itu pasca-kemerdekaan
1975. Perbedaan dalam status hukum memberikan arti bahwa Papua dan New
Guinea memiliki pemerintah yang sepenuhnya terpisah, yang kedua-duanya
dikendalikan oleh Australia.
Kampanye Nugini (1942-1945) adalah salah satu kampanye militer besar pada Perang Dunia II. Hampir
216.000 tentara darat-laut-udara Jepang, Australia, dan Amerika tewas
selama Kampanye Nugini. Dua teritori dipadukan menjadi Teritori Papua
dan Nugini setelah Perang Dunia II, yang kemudian disederhanakan menjadi
"Papua Nugini". Administrasi Papua menjadi terbuka bagi
penglihatan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tetapi, kelembagaan tertentu
terus saja berlaku hanya di satu dari dua wilayah, masalah cukup rumit
kini berlangsung, yakni penyesuaian bekas perbatasan antara provinsi
yang saling berbatasan langsung, sehubungan dengan akses jalan dan
kelompok bahasa, sehingga undang-undang tersebut berlaku hanya pada satu
sisi dari suatu batas yang tidak lagi ada.
Kemerdekaan
tanpa peperangan dari Australia, kekuatan metropolitan de facto, muncul
pada 16 September 1975, dan tetap bertalian dekat (Australia masih
menjadi penyumbang bantuan dwipihak terbesar bagi Papua Nugini).
2. 1. 3. Papua Nugini di Masa Kontemporer
· Politik
Papua
Nugini adalah anggota Negara-Negara Persemakmuran, dan Ratu Elizabeth
II adalah kepala negaranya. Sudah diharapkan oleh konvensi
konstitusional, yang menyiapkan rancangan konstitusi, dan oleh
Australia, bahwa Papua Nugini akan memilih untuk tidak mempertahankan
hubungan dengan monarki Inggris. Bagaimanapun, para pendirinya
menganggap bahwa kaum terhormat kerajaan menganggap bahwa negara yang
baru merdeka tidak akan mampu berbicara dengan murni melalui sistem
kerajaan pribumi - sehingga sistem monarki Inggris dipertahankan. Sang
Ratu diwakili oleh Gubernur Jenderal Papua Nugini, saat ini Paulias
Matane. Papua Nugini dan Kepulauan Solomon adalah dua entitas negara
yang tidak biasa di antara Negara-Negara Persemakmuran, yakni bahwa
Gubernur Jenderal secara efektif dipilih oleh badan legislatif bukan
oleh cabang eksekutif, seperti di beberapa negara demokrasi parlementer.
· Ekonomi
Papua
Nugini kaya akan sumber daya alam, tetapi eksploitasinya terkendala
oleh rupa buminya yang rumit, tingginya biaya pembangunan infrastruktur,
persoalan perundang-undangan yang serius, dan sistem status pertanahan
yang membuat upaya pengenalan pemilik tanah untuk tujuan negosiasi
perjanjian terhadapnya tetap saja menyisakan masalah. Pertanian
memberikan penghidupan yang penting bagi 85% penduduk. Cadangan mineral,
meliputi minyak bumi, tembaga, dan emas, menyumbangkan 72% perolehan
ekspor. Negara ini juga memiliki industri kopi yang cukup bernilai.
Mantan
Perdana Menteri Sir Mekere Morauta berupaya untuk meletakkan kembali
kesatuan perlembagaan negara, memantapkan mata uang kina, meletakkan
kembali kemantapan anggaran nasional, memprivatisasi
perusahaan-perusahaan umum yang dirasa cocok, dan memastikan kelestarian
perdamaian Bougainville setelah tercapainya perjanjian 1997 yang
mengakhiri ketegangan kaum separatis Bougainville. Pemerintah Morauta
mencapai kejayaan ketika menarik dukungan internasional, khususnya
mendapat dukungan dari IMF dan Bank Dunia demi mengamankan pinjaman
bantuan pembangunan. Tantangan yang cukup hebat dihadapi oleh Perdana
Menteri Sir Michael Somare, termasuk upaya memperkuat kepercayaan
penanam modal, melanjutkan upaya privatisasi aset-aset pemerintah, dan
memelihara dukungan dari anggota Parlemen.
Pada
Maret 2006, Komisi PBB untuk Kebijakan Pembangunan menyeru agar status
Papua Nugini sebagai negara berkembang diturunkan menjadi negara
terbelakang karena kemandekan sosial dan ekonomi yang mulur. Tetapi,
sebuah penilaian yang dilakukan IMF pada penghujung 2008 menemukan bahwa
"paduan antara kebijakan moneter dan fiskal yang tepat, dan tingginya
harga ekspor barang tambang dunia, telah mendukung mengambangnya
pertumbuhan ekonomi dan memantapnya ekonomi makro terbaru Papua Nugini.
Pertumbuhan PDB sejati, pada lebih dari 6% di tahun 2007, berlandasan
luas dan diharapkan terus menguat pada 2008."
· Kesehatan
Pada
tahun 2004, pengeluaran publik senilai 3% dari PDB, sedangkan
pengeluaran swasta senilai 0,6% dari PDB.[20] Papua Nugini memiliki
insiden HIV dan AIDS tertinggi di kawasan Pasifik dan merupakan negara
keempat di Asia Pasifik yang memenuhi kriteria wabah HIV/AIDS yang
diperumum.[21] Rendahnya kepedulian terhadap HIV/AIDS adalah masalah
pokok, khususnya di pedesaan. Pada awal dasawarsa 2000-an, hanya ada 5
dokter per 100.000 penduduk
· Pendidikan
Masih
banyak penduduk di negara ini yang belum melek aksara.[20] Particularly
women are affected. Ada banyak lembaga pendidikan di negara ini yang
dikelola oleh gereja. Ini termasuk 500 sekolah Gereja Luther Injili
Papua Nugini. Papua Nugini punya enam universitas yang terpisah dari
lembaga-lembaga pendidikan tersier lainnya. Dua universitas yang
didirikan adalah Universitas Papua Nugini yang berbasis di Distrik
Ibukota Nasional,[27] dan Universitas Teknologi Papua Nugini yang
berbasis di luar Lae, di Provinsi Morobe.
Empat
universitas lainnya yang dulunya disebut college, didirikan baru-baru
ini setelah memperoleh pengakuan pemerintah. Universitas tersebut adalah
Universitas Goroka di Provinsi Pegunungan Timur, Universitas Firman
Tuhan (dijalankan oleh Gereja Katolik) di Provinsi Madang, Universitas
Pertanian Vudal di Provinsi Britania Baru Timur, dan Universitas Advent
Pasifik (dijalankan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh) di Distrik
Ibukota Nasional.
2. 1. 4. Hubungan Papua Nugini dengan Indonesia
Hubungan antara Indonesia dengan Papua New Guinea (PNG) sangat dekat dan
erat. Sejak hubungan diplomatik kedua negara dibuka pada 1975, PNG
secara konsisten mendukung integritas Indonesia. Sebaliknya, Indonesia
pun mendukung integritas
wilayah PNG. Secara geografis, kedua negara berbatasan darat secara
langsung. PNG yang terletak di sebelah Timur wilayah Papua, Indonesia,
memiliki kesamaan ras dengan masyarakat Papua di Indonesia, yaitu ras
Melanesia. Dalam rangka mempererat hubungan kedua negara, Presiden RI,
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan kunjungan kenegaraan ke PNG,
pada 11-12 Maret 2010 yang didampingi antara lain: Menko Polkam, Menko
Perekonomian, Menlu RI, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan,
Sekretaris Kabinet, serta 2 orang Gubernur Papua dan Papua Barat.
Sedangkan Pemerintah PNG diwakili PM Michael Somare dan beberapa menteri
kabinet antara lain, Menlu Sam Abal; Menteri Keamanan Dalam Negeri,
Sani Rambi; Menteri Pertahanan, Bob Dadae; Menteri Hubungan Antar
Pemerintah, Job Pomat dan Menteri Perminyakan dan Energi, William Duma. Dalam
kesempatan tersebut, Presiden SBY menerima tanda penghormatan dari
pemerintah PNG berupa “Grand Companion of the Order of `Logohu”, atas
jasa dalam peningkatan hubungan dengan PNG.
Kedekatan
yang telah lama terjalin tersebut, rawan perselisihan, karena adanya
Gerakan Separatis Papua (GSP) dan pendukungnya di PNG, yang
memperjuangkan kemerdekaan Papua dari Indonesia. Perjuangan tersebut
ternyata mendapat penolakan dari berbagai pihak. Bahkan tokoh Papua yang
terpenting, sekaligus founder OPM, Nicolaas Jouwe, telah menyatakan
berhenti dari perjuangan yang selama ini dilakukannya, dan mengharapkan
pengikutnya kembali ke Papua dan mulai membangun Papua dalam kerangka
NKRI. Menurutnya, bentuk perjuangan yang kini dilakukan seharusnya
adalah membangun pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, ekonomi,
sosial-budaya melalui semangat Otonomi Khusus (Otsus). Rangkaian
kunjungan 2 hari Presiden SBY dengan PM Michael Somare telah dirumuskan
dalam kesepakatan perjanjian, antara lain kerjasama pembangunan ekonomi,
investasi, dan perdagangan. Indonesia dan PNG juga menjalin kerjasama
yang baik dalam meningkatkan pembangunan di wilayah perbatasan. Kedua
negara sepakat untuk membuka secara resmi lintas batas Skouw-Wutung yang
dapat meningkatkan people to people contact, meningkatkan perdagangan
kedua negara, dan dapat meningkatkan taraf sosial-ekonomi dan penduduk
yang tinggal di daerah perbatasan. Penandatanganan perjanjian yang
dilakukan oleh para menteri terkait dari kedua negara, antara lain:
Defence Cooperation Agreement (DCA), Double Taxation Agreement (DTA),
Letters of Exchange on Agriculture. Selain itu, Presiden RI juga
menanda-tangani prasasti yang akan dipasang di salah satu pos perbatasan
RI-PNG (Skouw-Wutung) untuk menandai soft-opening perbatasan RI-PNG
yang sudah tertunda selama 2 tahun.
Mencermati
hubungan dan komitmen RI-PNG untuk tidak mencampuri kedaulatan
masing-masing pihak, maka segala bentuk kerikil dalam hubungan akan
dapat dibatasi, seperti permasalahan di perbatasan dan Gerakan
Separatis. Diharapkan dengan peningkatan kerjasama, maka harmonisasi
hubungan dapat dipertahankan.
2. 2. Vanuatu
Republik Vanuatu adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan, dengan beribu kota Fort Vila. Vanuatu terletak di sebelah timur Australia, timur laut Kaledonia Baru, barat Fiji dan selatan Kepulauan Solomon. Negara ini dahulu bernama Hebrides Baru semasa penjajahan. Vanuatu terdiri dari 83 pulau, dua di antaranya Matthew dan Hunter diklaim oleh Kaledonia Baru. Vanuatu dibagi menjadi 6 provinsi: Malampa, Penama, Sanma,Shefa,Tafea,Torba.
Vanuatu merupakan negara kepulauan yang terdiri dari pulau sekitar 82 relatif kecil, pulau-pulau geologis lebih baru asal vulkanik (65 dari mereka dihuni), dengan sekitar 800 mil (1.300 km) utara ke selatan antara jarak pulau-pulau terluar. [13] Dua dari pulau-pulau ( Matius dan Hunter ) juga diklaim oleh departemen luar negeri Perancis Kaledonia Baru
. Empat belas dari pulau Vanuatu memiliki area permukaan lebih dari 100
kilometer persegi (39 sq mil). Negara ini terletak di antara garis
lintang 13 ° dan 21 ° S , dan bujur 166 ° dan 171 E.
2. 2. 1. Penduduk Asli Bangsa Vanuatu
Vanuatu pertama kali dihuni oleh orang Melanesia sejak 1000 SM dengan di temukannya sisa-sisa budaya Lapita yang
telah digali. Kebudayaan Lapita (1600 SM - 500 SM/1 M) merupakan
catatan kepurbakalaan dari kolonisasi rumpun bahasa Austronesia yang
pertama ke dalam Melanisia dan Polinesia. Keadaan sebelum Lapita di
Melanesia Barat (dekat Oseania) telah dibicarakan, juga tentang ilmu
purbakala pada kebudayaan Lapita itu sendiri dan persoalan korelasi
dengan bahasa Oseanik dan para penjajah, dimana wilayah ini digambarkan sebuah ledakan besar di Pasifik Selatan ,
pada tahun 1993 seorang ilmuwan menyarankan bahwa pulau-pulau Vanuatan
dari Tongoa dan Epi (karena dipisahkan oleh pulau Kuwae) diciptakan pada
tahun 1453 ketika sebuah pulau yang lebih besar terbagi dua oleh sebuah
ledakan vulkanik yang sangat besar. Teori umum diselenggarakan dari prasejarah Vanuatu dari bukti arkeologi mendukung bahwa masyarakat berbicara Austronesia bahasa pertama kali datang ke pulau-pulau sekitar 4.000 hingga 6.000 tahun yang lalu. Tembikar
fragmen telah ditemukan dating kembali ke 1300 SM. Apa yang sedikit
yang diketahui dari riwayat kontak pra-Eropa Vanuatu telah diperoleh
dari sejarah lisan dan legenda.
Salah satu raja awal yang penting adalah Roy Mata
, yang bersatu beberapa suku, dan dimakamkan di sebuah gundukan besar
dengan beberapa pengikutnya. Orang Eropa pertama yang mengunjungi
pulau-pulau adalah anggota Spanyol ekspedisi yang dipimpin oleh Queirós Fernandes de yang tiba di Espiritu Santo pada 1605. Pada tahun 1880-an Perancis dan Inggris mengklaim bagian negara, dan pada 1906 mereka sepakat pada kerangka untuk bersama-sama mengelola nusantara sebagai New Hebrides melalui Inggris-Perancis Kondominium. Sebuah gerakan kemerdekaan muncul pada 1970-an, dan Republik Vanuatu diciptakan pada tahun 1980.
Penduduk Vanuatu, atau Ni-Vanuatu , berada di sebagian besar (98,5%) dari Melanesia
keturunan, dengan sisanya terdiri dari campuran Eropa, Asia dan
kepulauan Pasifik lainnya. Tiga pulau secara historis dijajah oleh Polinesia . Sekitar 2.000 Ni-Vanuatu, tinggal dan bekerja di Kaledonia Baru . Pada tahun 2006 Yayasan Ekonomi Baru dan Friends of Earth kelompok lingkungan menerbitkan Indeks Happy Planet yang menganalisis data tentang tingkat kebahagiaan melaporkan , harapan hidup dan Jejak Ekologis dan diperkirakan Vanuatu untuk menjadi negara yang paling ekologis efisien di dunia dalam mencapai tinggi baik sedang.
Bahasa nasional Republik Vanuatu Bislama . Bahasa resmi Bislama , Inggris dan Perancis . Bahasa-bahasa utama pendidikan adalah bahasa Inggris dan Perancis. Bislama adalah pidgin bahasa, dan sekarang kreol
di daerah perkotaan, yang pada dasarnya menggabungkan tata bahasa
biasanya Melanesia dengan kosakata kebanyakan Inggris. Ini adalah
satu-satunya bahasa yang dapat dipahami dan dituturkan oleh mayoritas
penduduk Vanuatu sebagai bahasa kedua . Selain adat 113 bahasa yang masih aktif berbicara di Vanuatu. Kepadatan bahasa, per kapita, adalah yang tertinggi dari negara mana pun di dunia dengan rata-rata hanya 2.000 speaker per bahasa. Semua bahasa vernakular milik Oceanic cabang keluarga Austronesia.
Vanuatu
memiliki penduduk 221.506. Populasi laki- laki melebihi wanita;. pada
tahun 1999, menurut Kantor Statistik Vanuatu, ada 95.682 pria dan 90.996
wanita statistik resmi menunjukkan kematian bayi menurun selama paruh
terakhir abad kedua puluh, dari 123 kematian per 1.000 penduduk di
1967-25 per 1.000 pada tahun 1999. Namun, negara-negara CIA kematian bayi 46,85 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2011 mereka memperkirakan. Populasi didominasi pedesaan, meskipun Port Vila dan Luganville telah populasi dalam puluhan ribu.
2. 2. 2. Penjajahan dan Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Vanuatu
Pada abad ke-19 bahwa baik Katolik dan Protestan misionaris tiba di pulau-pulau, seperti John Geddie (1815-1872), seorang Skotlandia-Kanada Presbyterian misionaris mendarat di pulau Aneityum
pada tahun 1848 dan menghabiskan sisa hidupnya di sana mengkonversi
penduduk ke Kekristenan. Pemukim juga datang, mencari tanah untuk
membangun perkebunan kapas. Ketika harga kapas internasional runtuh,
pekebun beralih ke kopi, kakao, pisang, dan yang paling berhasil,
kelapa. Awalnya, mata pelajaran Inggris dari Australia
dibuat mayoritas, tetapi pembentukan Perusahaan Caledonian dari New
Hebrides pada tahun 1882 segera tip keseimbangan dalam mendukung mata
pelajaran Prancis. Pada pergantian abad, Perancis kalah jumlah dua
Inggris untuk satu.
Para
jumbling kepentingan Prancis dan Inggris di pulau-pulau membawa petisi
untuk satu atau lain dari dua kekuatan ke wilayah lampiran. Pada tahun
1906, bagaimanapun, Prancis dan Inggris sepakat untuk mengelola
pulau-pulau bersama-sama. Disebut Inggris-Perancis Kondominium,
itu adalah bentuk pemerintahan yang unik, dengan sistem pemerintahan
terpisah yang datang bersama-sama hanya di pengadilan bersama. Melanesia
dilarang memperoleh kewarganegaraan kekuasaan baik.
Tantangan bentuk pemerintahan ini dimulai pada awal 1940-an. The Kedatangan Amerika selama Perang Dunia II
, dengan sikap informal mereka dan kekayaan relatif, berperan dalam
kebangkitan nasionalisme di pulau-pulau. Kepercayaan pada tokoh mesianis
mitos bernama John Frum adalah dasar untuk pribumi kultus kargo
(gerakan mencoba untuk mendapatkan barang-barang industri melalui
sihir) menjanjikan pembebasan Melanesia. Hari ini, John Frum adalah baik
agama dan partai politik dengan anggota di Parlemen.
Partai
politik pertama didirikan pada awal tahun 1970 dan awalnya disebut
Partai Nasional New Hebrides. Salah satu pendiri adalah Pastor Walter Lini , yang kemudian menjadi Perdana Menteri Berganti nama menjadi Pati Vanua'aku pada tahun 1974, partai mendorong kemerdekaan, pada tahun 1980, di tengah singkat Perang Kelapa. Perang Kelapa adalah bentrokan singkat antara Papua Nugini New tentara dan pemberontak di Espiritu Santo lama sebelum dan sesudah kemerdekaan Republik Vanuatu dideklarasikan pada tanggal 30 Juli 1980.Sebelum kemerdekaan Vanuatu, pulau-pulau tersebut dikenal sebagai New Hebrides. The Hebrides Baru diperintah oleh kondominium dari Perancis dan Inggris.
Pada tahun 1980, Perancis dan Inggris sepakat bahwa Vanuatu akan diberi
kemerdekaan pada tanggal 30 Juli 1980 dan dibentuklah republik Vanuatu.
Pada Juni 1980, Jimmy Stevens, kepala gerakan Nagriamel,
memimpin pemberontakan terhadap para pejabat kolonial dan rencana untuk
kemerdekaan. Pemberontakan berlangsung sekitar 12 minggu. Para
pemberontak memblokade Santo-Pekoa Bandara Internasional, menghancurkan dua jembatan, dan menyatakan kemerdekaan Espiritu Santo pulau sebagai " Negara Vemerana .Stevens didukung oleh berbahasa Perancis pemilik tanah dan oleh Yayasan Phoenix, sebuah yayasan yang mendukung bisnis Amerika pembentukan sebuah libertarian surga pajak di New Hebrides.
Pada
tanggal 8 Juni 1980, pemerintah New Hebrides meminta Inggris dan
Perancis untuk mengirim pasukan untuk memadamkan pemberontakan di pulau
Espiritu Santo. Perancis
menolak untuk mengizinkan Inggris untuk menggelar pasukan untuk
meredakan krisis, dan tentara Prancis ditempatkan di Espiritu Santo
tidak mengambil tindakan apapun. Saat mendekati hari kemerdekaan, dengan Perdana Menteri terpilih , Walter Lini , tanya Papua Nugini jika itu akan mengirim pasukan untuk ikut campur. Sebagai Papua Nugini tentara mulai tiba di Espiritu Santo, pers asing mulai mengacu pada peristiwa yang sedang berlangsung sebagai "Perang Kelapa". Namun, "perang" itu singkat dan tidak konvensional. Penduduk umumnya menyambut Espiritu Santo Papua New Guinea sebagai sesama Melanesia . Pengikut Stevens 'dipersenjatai dengan hanya busur dan panah,
batu, dan sling. Ada beberapa korban, dan perang datang ke akhir
tiba-tiba. Ketika sebuah kendaraan yang membawa Stevens 'anak meledak
melalui Papua Nugini hambatan pada akhir Agustus 1980, tentara menembaki
kendaraan, membunuh Stevens' anak. Tidak lama kemudian, Jimmy menyerah
Stevens, menyatakan bahwa ia tidak pernah dimaksudkan bahwa ada orang
yang dirugikan.
. Di
persidangan Stevens, dukungan dari Yayasan Phoenix untuk gerakan
Nagriamel terungkap. Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah Perancis
telah diam-diam mendukung Stevens dalam usahanya. Stevens dihukum 14
tahun penjara, ia tetap di penjara sampai tahun 1991. Selama tahun
1990-an Vanuatu mengalami ketidakstabilan politik yang akhirnya
menghasilkan pemerintahan yang lebih terdesentralisasi. Vanuatu
Handphone Angkatan, sebuah kelompok paramiliter, mencoba kudeta pada
tahun 1996 karena perselisihan pembayaran. Ada tuduhan korupsi dalam
pemerintahan Maxime Carlot Korman . Pemilu baru telah dipanggil beberapa kali sejak tahun 1997, paling baru pada tahun 2004.
2. 2. 3. Vanuatu di Masa Kontemporer
· Politik
Republik Vanuatu adalah sebuah negara demokrasi parlementer dengan tertulis konstitusi , yang menyatakan bahwa "kepala Republik harus dikenal sebagai Presiden dan akan melambangkan kesatuan bangsa. Kekuasaan Presiden Vanuatu,
yang dipilih untuk jangka waktu 5-tahun oleh mayoritas dua pertiga dari
electoral college, terutama upacara. Para electoral college terdiri
dari anggota Parlemen dan presiden dari Dewan Daerah. Presiden dapat
dihapus oleh electoral college untuk kesalahan kotor atau
ketidakmampuan. Para Perdana Menteri, yang adalah kepala pemerintahan, dipilih oleh suara mayoritas dari tiga perempat kuorum
Parlemen. Perdana menteri, pada gilirannya, menunjuk Dewan Menteri,
yang jumlahnya tidak boleh melebihi seperempat dari jumlah perwakilan
parlemen. Perdana menteri dan Dewan Menteri merupakan pemerintah
eksekutif.
Para Parlemen Vanuatu adalah unikameral
dan memiliki 54 anggota, yang dipilih oleh popular vote setiap empat
tahun kecuali sebelumnya dibubarkan oleh suara mayoritas kuorum tiga
perempat atau dengan instruksi dari Presiden atas saran Perdana Menteri.
Dewan nasional Chiefs, yang disebut Mauri Malvatu dan dipilih oleh dewan distrik kepala, menyarankan pemerintah tentang semua hal tentang ni-Vanuatu, budaya dan bahasa.
Selain
otoritas nasional dan tokoh-tokoh, Vanuatu, juga memiliki tinggi
ditempatkan masyarakat di tingkat desa. Kepala suku dan masih tokoh
terkemuka pada tingkat desa. Telah dilaporkan bahwa bahkan politisi
perlu mewajibkan mereka. Salah satu menjadi seperti tokoh dengan
mengadakan sejumlah pesta mewah (pesta masing-masing yang memungkinkan
mereka seremonial kelas yang lebih tinggi) atau alternatifnya melalui
warisan (yang terakhir hanya di Polynesia-dipengaruhi desa. Di bagian
utara Vanuatu, pesta yang dinilai melalui nimangki sistem.
Pemerintah dan masyarakat di Vanuatu cenderung membagi garis linguistik Perancis dan Inggris. Pembentukan pemerintahan koalisi, bagaimanapun, telah terbukti bermasalah di kali karena perbedaan antara bahasa Inggris dan Perancis speaker.
Makhamah
Agung terdiri dari Ketua Mahkamah Agung dan sampai dengan tiga hakim
lainnya. Dua atau lebih anggota pengadilan ini mungkin merupakan
Pengadilan Tinggi. Hakim pengadilan menangani masalah-masalah hukum yang
paling rutin. Sistem hukum ini didasarkan pada hukum umum Inggris dan hukum sipil Perancis.
Konstitusi juga menyediakan untuk pembentukan pengadilan desa atau
pulau dipimpin oleh kepala suku untuk menangani pertanyaan dari hukum adat .
· Ekonomi
Keempat andalan ekonomi adalah pertanian, pariwisata , lepas pantai jasa keuangan, dan pemeliharaan ternak. Ada substansial memancing aktivitas, meskipun industri ini tidak mendatangkan devisa banyak. Ekspor termasuk kopra, kava, daging sapi, kakao, dan kayu, dan impor termasuk mesin dan peralatan, bahan makanan, dan bahan bakar. Sebaliknya, pertambangan
aktivitas substansial. Sementara pertambangan mangan dihentikan pada
tahun 1978, ada kesepakatan di tahun 2006 untuk ekspor mangan sudah
ditambang tapi belum diekspor. Negara itu dikenal tidak memiliki minyak deposito. Sektor industri kecil cahaya melayani pasar lokal. Pajak pendapatan terutama berasal dari bea impor dan 12,5 persen PPN
atas barang dan jasa. Pembangunan ekonomi terhalang oleh ketergantungan
pada ekspor komoditas relatif sedikit, kerentanan terhadap bencana alam, dan jarak jauh antar pulau konstituen dan dari pasar utama.
Pertanian
digunakan terutama untuk konsumsi maupun untuk ekspor. Ini memberikan
hidup untuk 65% dari populasi. Secara khusus, produksi kopra dan kava
menciptakan pendapatan substansial Banyak petani telah meninggalkan
budidaya tanaman pangan, dan menggunakan pendapatan dari budidaya kava
untuk membeli makanan. Kava juga
telah digunakan dalam upacara pertukaran antara klan dan desa. Kakao
juga ditanam untuk valuta asing. Pada tahun 2007, jumlah rumah tangga
yang terlibat dalam penangkapan ikan adalah 15.758, terutama untuk
konsumsi (99%). Iklim tropis memungkinkan tumbuh dari berbagai
buah-buahan dan sayuran dan rempah-rempah, termasuk pisang, bawang
putih, kubis, kacang, nanas, tebu, talas, ubi, semangka, rempah-rempah
daun, wortel, lobak, terong, vanili (baik hijau dan sembuh), lada,
mentimun, dan banyak lainnya.
Pariwisata
membawa dibutuhkan di banyak devisa. Vanuatu secara luas diakui sebagai
salah satu tujuan liburan utama untuk penyelam yang ingin menjelajahi
terumbu karang di kawasan Pasifik Selatan. Pariwisata meningkat 17%
2007-2008 mencapai 196.134 kunjungan, menurut sebuah perkiraan. Total
2008 adalah peningkatan tajam dari tahun 2000, di mana hanya ada 57.000
pengunjung (dari ini, 37.000 berasal dari Australia, 8.000 dari Baru Selandia, 6.000 dari Kaledonia Baru, 3.000 dari Eropa, 1.000 dari Amerika Utara, 1.000 dari Jepang
(Catatan: angka dibulatkan ke ribuan terdekat). Pariwisata telah
dipromosikan, sebagian, dengan Vanuatu menjadi realitas beberapa situs
acara TV-Musim kesembilan dari TV serial reality show Survivor difilmkan di Vanuatu, berjudul Survivor: Vanuatu Kepulauan Api Dua tahun kemudian, Australia. Survivor Selebriti
difilmkan di lokasi yang sama yang digunakan oleh versi AS Pada
pertengahan 2002, pemerintah meningkatkan upaya untuk meningkatkan
pariwisata.
Jasa keuangan merupakan bagian penting dari perekonomian. Vanuatu adalah sebuah surga pajak
yang sampai 2008 tidak merilis informasi account ke pemerintah lain
atau badan-badan penegak hukum. Tekanan internasional, terutama dari
Australia, mempengaruhi pemerintah Vanuatu untuk mulai mengikuti
norma-norma internasional untuk meningkatkan transparansi. Di Vanuatu,
tidak ada pajak penghasilan, pajak, pajak capital gain, pajak warisan,
atau kontrol devisa. Banyak kapal internasional manajemen perusahaan
memilih untuk bendera kapal-kapal mereka di bawah bendera Vanuatu,
karena manfaat pajak dan peraturan ketenagakerjaan yang menguntungkan
(Vanuatu adalah anggota penuh dari Organisasi Maritim Internasional dan berlaku konvensi internasional). Vanuatu diakui sebagai salah satu yang terbesar dan paling terkenal " Bendera kenyamanan" negara. Beberapa file-sharing kelompok, seperti penyedia dari Kazaa jaringan Sharman Networks dan pengembang WinMX,
telah dipilih untuk memasukkan di Vanuatu untuk menghindari regulasi
dan tantangan hukum. Dalam tanggapan atas keprihatinan pemerintah asing
telah berjanji untuk memperketat regulasi dari perusahaan pusat keuangan lepas pantai. Vanuatu menerima bantuan asing terutama dari Australia dan Selandia Baru .
Pemeliharaan ternak
sapi mengarah ke produksi untuk ekspor. Salah satu perkiraan pada tahun
2007 untuk total nilai ternak kepala terjual 135 juta Vatu; sapi
pertama kali diperkenalkan ke daerah dari Australia oleh Inggris
perkebunan James Paddon. Rata-rata, setiap rumah tangga memiliki 5 babi
dan 16 ayam, dan sementara ternak adalah "ternak paling penting", babi
dan ayam yang penting untuk pertanian subsisten serta memainkan peran
penting dalam upacara-upacara dan adat istiadat (terutama babi). Ada 30
peternakan komersial (tunggal perseorangan (37%), kemitraan ( 23%),
perusahaan (17%), dengan pendapatan 533 juta Vatu dan biaya 329 juta
Vatu pada tahun 2007.
Vanuatu
Kantor Statistik Nasional (VNSO) dirilis 2007 sensus pertanian mereka
pada tahun 2008. Menurut penelitian, ekspor pertanian membuat sekitar
tiga perempat (73%) dari semua ekspor, 80% penduduk tinggal di daerah
pedesaan dimana "pertanian adalah sumber utama mata pencaharian mereka",
dan dari rumah tangga ini, hampir semua ( 99%) bergerak di bidang
pertanian, perikanan dan kehutanan. Jumlah total pendapatan rumah tangga
tahunan adalah 1.803 jutaan Vatu . Dari pendapatan ini, pertanian tumbuh untuk keperluan rumah tangga mereka sendiri senilai 683.000.000 Vatu.
Ekonomi tumbuh sekitar 6% pada awal 2000, ini lebih tinggi dari pada 1990-an, ketika PDB naik kurang dari 3%, rata-rata. Satu laporan dari Manila berbasis Asian Development Bank
tentang ekonomi Vanuatu memberi tinjauan yang beragam. Ini dicatat
ekonomi adalah "berkembang", mencatat bahwa perekonomian tumbuh pada
tingkat 5,9% yang mengesankan dari 2003 hingga 2007, dan memuji "sinyal
positif mengenai inisiatif reformasi dari pemerintah di beberapa
daerah", tetapi dijelaskan hambatan-hambatan tertentu seperti
"Infrastruktur yang buruk layanan ". Karena monopoli swasta menghasilkan
listrik, "adalah biaya listrik termasuk yang tertinggi di Pasifik" di
antara negara-negara berkembang laporan tersebut juga mengutip
"pemerintahan yang lemah dan intervensi mengganggu oleh Negara" yang
mengurangi produktivitas. Vanuatu peringkat tujuan investasi paling aman
173 di dunia pada 2011 peringkat Country Risk Maret Euromoney.
· Budaya
Vanuatu
mempertahankan keragaman budaya yang kuat melalui variasi regional
lokal dan melalui pengaruh asing. Vanuatu dapat dibagi menjadi tiga
wilayah budaya utama. Di utara, kekayaan didirikan oleh seberapa banyak
orang dapat memberikan diri. Babi, terutama mereka dengan bulat gading,
dianggap sebagai simbol kekayaan seluruh Vanuatu. Di tengah, lebih
tradisional budaya Melanesia sistem mendominasi. Di selatan, sebuah
sistem yang melibatkan hibah dari judul dengan hak terkait telah
dikembangkan. Pria muda menjalani berbagai datang-of-usia upacara dan ritual untuk memulai mereka menuju kedewasaan, biasanya termasuk sunat .
Kebanyakan desa memiliki nakamal klub atau desa yang berfungsi sebagai titik pertemuan bagi pria dan sebagai tempat untuk minum kava . Desa juga memiliki bagian laki-laki dan perempuan saja. Bagian-bagian ini terletak di seluruh desa-desa, dalam nakamals, ruang khusus yang disediakan untuk perempuan ketika mereka dalam periode menstruasi mereka.
Tradisional musik Vanuatu masih berkembang di daerah pedesaan di Vanuatu. Alat musik sebagian besar terdiri dari idiophones : drum dari berbagai bentuk dan ukuran, gong celah, serta mainan kerincingan, antara lain. Genre musik lain yang telah menjadi sangat populer selama abad ke-20 di semua bidang Vanuatu, dikenal sebagai string yang Band musik. Ini menggabungkan gitar, ukulele, dan lagu-lagu populer.
Baru-baru
ini musik Vanuatu, sebagai sebuah industri, tumbuh pesat pada 1990-an
dan beberapa band telah ditempa identitas ni-Vanuatu khas. Genre populer
musik komersial modern, yang saat ini sedang diputar di kota termasuk Zouk musik dan reggaeton. Reggaeton, variasi hip-hop mengetuk dalam bahasa Spanyol,
bermain bersama mengalahkan tersendiri, terutama dimainkan di klub
malam lokal Vanuatu dengan, sebagian besar, penonton Barat dan
wisatawan.
Ada sedikit menonjol ni-Vanuatu penulis. hak-hak perempuan aktivis Rahmat Mera Molisa , yang meninggal pada tahun 2002, mencapai keadaan terkemuka internasional sebagai penyair deskriptif.
Kriket sangat populer di Vanuatu, dengan sendiri tim nasional. Ada 8000 kriket terdaftar. Ada juga beberapa bermain rugby union di Vanuatu. Olahraga bervariasi tergantung pada jenis kelamin mereka yang terlibat. Voli dianggap olahraga 'gadis' 'dan laki-laki bermain sepakbola .
2. 2. 4. Hubungan Vanuatu dengan Indonesia
· Kerjasama dengan DEPTAN RI
Pada
tanggal 19 – 21 Februari 2001 Dubes RI telah mengadakan kunjungan
pamitan kepada sejumlah pejabat tinggi yang disertai juga oleh Delegasi
Deptan dan 6 pengusaha. Pada kesempatan tersebut dibahas mengenai
kemungkinan impor ternak dan daging sapi dari Vanuatu serta tindak
lanjut kemungkinan impor ternak dan daging sapi dari Vanuatu serta
tindak lanjut kemungkinan ekspor barang produksi Indonesia ke Vanuatu.
Kerjasama bilateral RI – Vanuatu di bidang peternakan, pada tanggal 19
Februari 2001 di Vanuatu telah ditandatangani kesepakatan bilateral
dalam bentuk Record of Discussion antara Ditjen BP Peternakan dengan Ditjen Kementrian Pertanian, Karantina, Kehutanan dan Perikanan Republik Vanuatu. Ekspor
ternak sapi Vanuatu ke Indonesia telah berjalan 1 kali sebanyak 1750
ekor pada tahun 2002, dan pada tahun 2003 tidak ada impor. Hal ini
tidak terealisir karena hal-hal sebagai berikut:
a. Ternak sapi bibit bakalan tidak tersedia dalam jumlah yang cukup banyak untuk dikirim ke Indonesia secara kontinyu. Pelabuhan untuk keperluan tersebut tidak memenuhi persyaratan antara lain jaraknya terlalu jauh
b. Kerjasama
antar negara tadinya dimaksudkan untuk pendekatan politis yaitu melalui
bisnis dengan feedlotter atau peternak sapi bakalan.
Pada
tanggal 9 Maret 2004 Menteri Luar negeri Vanuatu H.E Moana Jacques
Carcasses Kalosil dan rombongan (H.E Kalo Toara Daniel – Member of
Parliament, Mr. Kalfau G. Kaloris - Director of the Department of
Foreign Affairs, Mr. Nato Taiwia) serta didampingi Kepala Bidang Politik
KBRI di Canberra mengadakan kunjungan kehormatan kepada Menteri
Pertanian RI. Hal-hal penting yang dibicarakan adalah:
a. Perlunya
peningkatan kerjasama antara kedua negara khususnya di bidang
pertanian, mengingat kerjasama kedua negara mempunyai dampak politis
terutama terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Kerjasama yang telah dirintis untuk komoditi peternakan perlu dilanjutkan kembali.
c. Bapak
menteri Pertanian berkeinginan untuk berkunjung ke Vanuatu bersamaan
dengan rencana kunjungan kerja ke Fiji yaitu dalam rangka menyerahkan
secara resmi bantuan Pemerintah Indonesia sekaligus pembukaan pelatihan
bidang pertanian.
Pada
tanggal 29 April – 1 Mei 2004 Menteri Pertanian RI telah mengadakan
kunjungan ke Vanuatu (dalam satu rangkaian kunjungan ke Fiji). Misi
utama Delegasi RI adalah meningkatkan kerjasama bilateral bidang
pertanian sekaligus merupakan salah satu upaya mendukung kepentingan
nasional dalam rangka mencegah potensi disintegrasi Irian Jaya/Papua
dari wilayah NKRI oleh kelompok separatis yang cenderung menjadikan
Vanuatu sebagai basis operasinya di Pasifik. Disamping itu juga untuk
memantau sejauh mana tekanan-tekanan partai oposisi untuk mempengaruhi
perkembangan politik para pimpinan Pemerintah Vanuatu terhadap masalah
Papua dan langkah kerjasama bilateral di berbagai bidang yang berpotensi
untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Beberapa hal lain
yang dibicarakan pada kunjungan tersebut mencakup penjajakan untuk
kerjasama di bidang perdagangan, pertanian, perikanan, perhubungan,
koperasi dan pariwisata.
Pada
kesempatan tersebut pemerintah Vanuatu telah menyampaikan ucapan terima
kasih dan memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada Pemerintah RI
atas sumbangan sebesar US$40.000,- sebagai tanda simpati atas musibah
badai Ivy yang melanda Vanuatu pada akhir Februari 2004. Mengingat
badai tersebut juga telah merusak sekitar 40% lahan pertanian penduduk
Vanuatu, untuk meringankan beban petani Vanuatu, Mentan RI telah pula
menyampaikan ‘pledge’ kepada Pemerintah Vanuatu untuk memberikan bantuan
berupa 5 perangkat hand tractors. Bantuan 5 buah hand tractor sudah
disediakan oleh Ditjen Bina Sarana Pertanian, namun berdasarkan saran
dari Dep. Luar Negeri bantuan ditunda dahulu, karena kondisi politik di
Vanuatu masih belum memungkinkan.
· Dukungan Vanuatu agar Indonesia menjadi Observer Dalam MSG
Isu
Papua di lingkungan internasional, khususnya di kawasan Pasifik
Selatan, baik langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh faktor
Vanuatu. Hal ini didasari oleh fakta bahwa beberapa elit politik di
Republik Vanuatu, khususnya yang berasal dari Partai Politik Vanguaku
masih menjadi pendukung Gerakan Separatis di Papua.
Rencana
penandatanganan Development Cooperation Agreement (DCA) antara
Indonesia-Vanuatu dapat menjadi momentum bagi peningkatan hubungan kedua
negara. Penandatanganan DCA tersebut meliputi, payung bagi kerjasama
RI-Vanuatu dalam bidang keinginan Indonesia mengimpor sapi dari Vanuatu,
prakarsa bersama Vanuatu memperingati 15 tahun hubungan diplomatic
kedua negara, pada 15 Juli 2010 melalui kegiatan yang disepakati kedua
negara, kerjasama dalam peningkatan bidang pendidikan melalui University
of South Pasific (USP), dan Penghargaan terhadap Vanuatu atas
komitmennya tidak mencampuri urusan dalam negeri dan mendukung keutuhan
NKRI.
Kebijakan
luar negeri Indonesia “Look East Policy” sejak tahun 2002 dan “a
Million Friends and Zero Enemies” menjadi dasar bagi Indonesia untuk
terus meningkatkan hubungannya dengan Negara-negara dikawasan Pasifik
khususnya dengan Vanuatu. Dengan pemahaman yang objektif mengenai isu
Papua dalam bingkai NKRI, hubungan Vanuatu-Indonesia kini memasuki era
baru untuk saling percaya dan membantu terutama dalam kaitan isu Papua.
Vanuatu mendukung sepenuhnya keinginan Indonesia menjadi observer dalam
forum Melanesian Spearhead Group (MSG), mengingat Indonesia sebagai home
to the largest population of ethnic Melanesians dan menjadi natural
bridge bagi negara di Pasifik Selatan dan Asia.
Disamping
itu, Presiden Jhonson Ioku Abbil (JIA), Menteri Kehakiman Bako Kaltonga
dan Komisioner Vanuatu Police Force, Joshua Bong, mendukung joint
venture antara pengusaha Indonesia Vanuatu dalam bidang peternakan sapi
seperti yang telah dilakukannya dengan Korea dan Jepang serta
mengusulkan menjadikan pulau Espiritu Santo sebagai lokasi peternakan.
JIA juga mengharapkan Indonesia dapat berpartisipasi dalam HUT Vanuatu
ke-30 pada 30 Juli 2010 dan dilanjutkan dengan pertemuan Pacific Island
Forum (PIF) ke-41. Dalam kaitan isu Papua, JIA menghendaki agar situasi
di Papua damai.
Sementara
Menteri Kehakiman dan Pemberdayaan Perempuan Bakoa Kaltonga (BK)
menyatakan bahwa dirinya a friend of Indonesia dan menginginkan hubungan
yang lebih baik dengan Indonesia. Kunjungan Menlu Joe Natuman ke
Indonesia dinilai sebagai perubahan positip hubungan Vanuatu dengan
Indonesia, karena Joe Natuman dan dirinya bagian dari kelompok Old
School (pejuang kemerdekaan Vanuatu). BK juga menyambut baik keinginan
Indonesia untuk menjadi observer dalam forum MSG.
2. 3. Indonesia
Republik
Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara,
yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan
Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia
adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487
pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara ("pulau luar",
di samping Jawa yang dianggap pusat). Dengan populasi sebesar 222 juta
jiwa pada tahun 2006. Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar
keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia,
meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan
Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara
ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan,
dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau
Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
2. 3. 1. Penduduk Asli Indonesia
Kembali ke masa prasejarah, penduduk wilayah Nusantara hanya terdiri dari dua golongan yakni Pithecantropus
Erectus beserta manusia Indonesia purba lainnya dan keturunan bangsa
pendatang di luar Nusantara yang datang dalam beberapa gelombang.
Berdasarkan
fosil-fosil yang telah ditemukan di wilayah Indonesia, dapat dipastikan
bahwa sejak 2.000.000 (dua juta) tahun yang lalu wilayah ini telah
dihuni. Penghuninya adalah manusia-manusia purba dengan kebudayaan batu
tua atau mesolithicum seperti Meganthropus Palaeo Javanicus,
Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis dan sebagainya. Manusia-manusia
purba ini sesungguhnya lebih mirip dengan manusia-manusia yang kini
dikenal sebagai penduduk asli Australia.
Dengan
demikian, yang berhak mengklaim dirinya sebagai “penduduk asli
Indonesia” adalah kaum Negroid, atau Austroloid, yang berkulit hitam.
Manusia Indonesia purba membawa kebudayaan batu tua atau palaeolitikum
yang masih hidup secara nomaden atau berpindah dengan mata pencaharian
berburu binatang dan meramu. Wilayah Nusantara kemudian kedatangan
bangsa Melanesoide yang berasal dari teluk Tonkin, tepatnya dari
Bacson-Hoabinh. Dari artefak-artefak yang ditemukan di tempat asalnya
menunjukan bahwa induk bangsa ini berkulit hitam berbadan kecil dan
termasuk type Veddoid-Austrolaid.
Bangsa
Melanesoide dengan kebudayaan mesolitikum yang sudah mulai hidup
menetap dalam kelompok, sudah mengenal api, meramu dan berburu
binatang.Teknologi pertanian juga sudah mereka genggam sekalipun mereka
belum dapat menjaga agar satu bidang tanah dapat ditanami berkali-kali.
Cara bertani mereka masih dengan sistem perladangan. Dengan demikian,
mereka harus berpindah ketika lahan yang lama tidak bisa ditanami lagi
atau karena habisnya makanan ternak. Gaya hidup ini dinamakan semi
nomaden. Dalam setiap perpindahan manusia beserta kebudayaan yang datang
ke Nusantara, selalu dilakukan oleh bangsa yang tingkat peradabannya
lebih tinggi dari bangsa yang datang sebelumnya.
Dari
semua gelombang pendatang dapat dilihat bahwa mereka adalah
bangsa-bangsa yang mulai bahkan telah menetap. Jika kehidupannya mereka
masih berpindah, maka perpindahan bukanlah sesuatu hal yang aneh. Namun
dalam kehidupan yang telah menetap, pilihan untuk meninggalkan daerah
asal bukan tanpa alasan yang kuat. Ketika kehidupan mulai menetap maka
yang pertama dan yang paling dibutuhkan adalah tanah sebagai media untuk
tetap hidup. Mereka sangat membutuhkan tanah yang luas karena teknologi
pertaniannya masih rendah. Mereka belum sanggup menjaga, apalagi
meningkatkan, kesuburan tanah. Mereka membutuhkan sistem pertanian yang
ekstensif, dan perpindahan untuk penguasaan lahan-lahan baru setiap
jangka waktu tertentu. Sebelum didatangi bangsa-bangsa pengembara dari
luar, tanah di Nusantara belum menjadi kepemilikan siapapun.
Hal
ini berbeda dengan Manusia Indonesia Purba yang tidak memerlukan tanah
sebagai modal untuk hidup karena mereka berpindah-pindah. Ketika sampai
di satu tempat yang dilakukannya adalah mengumpulkan makanan (food
gathering). Biasanya tempat yang dituju adalah lembah-lembah atau
wilayah yang terdapat aliran sungai untuk mendapatkan ikan atau kerang
(terbukti dengan ditemukannya fosil-fosil manusia purba di wilayah
Nusantara di lembah-lembah sungai) walaupun tidak tertutup kemungkinan
ada pula yang memilih mencari di pedalaman. Ketika bangsa Melanesoide
datang, mereka mulai menetap walaupun semi nomaden. Mereka akan pindah
jika sudah tidak mendapatkan lagi makanan. Maka pilihan atas
tempat-tempat yang akan ditempatinya adalah tanah yang banyak
menghasilkan. Wilayah aliran sungai pula yang akan menjadi targetannya.
Padahal, wilayah ini adalah juga wilayah di mana para penduduk asli
mengumpulkan makanannya.
Ini
mengakibatkan benturan yang tidak terelakan antara kebudayaan
palaeolithikum dengan kebudayaan yang mesolithikum. Alat-alat sederhana
seperti kapak genggam atau choppers, alat-alat tulang dan tanduk rusa
berhadapan dengan kapak genggam yang lebih halus atau febble, kapak
pendek dan sebagainya. Pertemuan ini dapat mengakibatkan beberapa hal
yaitu:
· Penduduk asli ditumpas, atau
· Mereka diharuskan masuk dan bersembunyi di pedalaman untuk menyelamatkan diri, atau
· Mereka yang ditaklukkan dijadikan hamba, dan kaum perempuannya dijadikan harem-harem untuk melayani para pemenang perang.
Sekitar
tahun 2000 SM, bangsa Melanesoide yang akhirnya menetap di Nusantara
kedatangan pula bangsa yang kebudayaannya lebih tinggi yang berasal dari
rumpun Melayu Austronesia yakni bangsa Melayu Tua atau Proto Melayu,
suatu ras mongoloid yang berasal dari daerah Yunan, dekat lembah sungai
Yang Tze, Cina Selatan. Alasan-alasan yang me-nyebabkan bangsa Melayu
tua meninggalkan asalnya yaitu :
1. Adanya desakan suku-suku liar yang datangnya dari Asia Tengah;
2. Adanya peperangan antar suku;
3. Adanya bencana alam berupa banjir akibat sering meluapnya sungai She Kiang dan sungai-sungai lainnya di daerah tersebut.
Suku-suku
dari Asia tengah yakni Bangsa Aria yang mendesak Bangsa Melayu Tua
sudah pasti memiliki tingkat kebudayaan yang lebih tinggi lagi. Bangsa
Melayu Tua yang terdesak meninggalkan Yunan dan yang tetap tinggal
bercampur dengan Bangsa Aria dan Mongol. Dari artefak yang ditemukan
yang berasal dari bangsa ini yaitu kapak lonjong dan kapak persegi.Kapak
lonjong dan kapak persegi ini adalah bagian dari kebudayaan Neolitikum.
Ini berarti orang-orang Melayu Tua, telah mengenal budaya bercocok
tanam yang cukup maju dan bukan mustahil mereka sudah beternak. Dengan
demikian mereka telah dapat menghasilkan makanan sendiri (food
producing). Kemampuan ini membuat mereka dapat menetap secara lebih
permanen.
Pola
menetap ini mengharuskan mereka untuk mengembangkan berbagai jenis
kebudayaan awal. Mereka juga mulai membangun satu sistem politik dan
pengorganisasian untuk mengatur pemukiman mereka. Pengorganisasian ini
membuat mereka sanggup belajar membuat peralatan rumah tangga dari tanah
dan berbagai peralatan lain dengan lebih baik. Mereka mengenal adanya
sistim kepercayaan untuk membantu menjelaskan gejala alam yang ada
sehubungan dengan pertanian mereka. Sama seperti yang terjadi terdahulu,
pertemuan dua peradaban yang berbeda kepentingan ini, mau tidak mau,
melahirkan peperangan-peperangan untuk memperebutkan tanah. Dengan
pengorganisiran yang lebih rapi dan peralatan yang lebih bermutu, kaum
pendatang dapat mengalahkan penduduk asli. Kebudayaan yang mereka usung
kemudian menggantikan kebudayaan penduduk asli. Sisa-sisa pengusung
kebudayaan Batu Tua kemudian menyingkir ke pedalaman. Beberapa suku
bangsa merupakan keturunan dari para pelarian ini, seperti suku Sakai,
Kubu, dan Anak Dalam. Arus pendatang tidak hanya datang dalam sekali
saja. Pihak-pihak yang kalah dalam perebutan tanah di daerah asalnya
akan mencari tanah-tanah di wilayah lain. Demikian juga yang menimpa
bangsa Melayu Tua yang sudah mengenal bercocok tanam, beternak dan
menetap. Kembali lagi, daerah subur dengan aliran sungai atau mata air
menjadi incaran.
Wilayah
yang sudah mulai ditempati oleh bangsa melanesoide harus diperjuangkan
untuk dipertahankan dari bangsa Melayu Tua.Tuntutan budaya yang sudah
menetap mengharuskan mereka mencari tanah baru. Dengan modal kebudayaan
yang lebih tinggi, bangsa Melanesoide harus menerima kenyataan bahwa
telah ada bangsa penguasa baru yang menempati wilayah mereka.
Namun
kedatangan bangsa Melayu Tua ini juga memungkinkan terjadinya
percampuran darah antara bangsa ini dengan bangsa Melanesia yang telah
terlebih dahulu datang di Nusantara. Bangsa Melanesia yang tidak
bercampur terdesak dan mengasingkan diri ke pedalaman. Sisa keturunannya
sekarang dapat didapati orang-orang Sakai di Siak, Suku Kubu serta Anak
Dalam di Jambi dan Sumatera Selatan, orang Semang di pedalaman Malaya,
orang Aeta di pedalaman Philipina, orang-orang Papua Melanesoide di
Irian dan pulau-pulau Melanesia.
Pada
gelombang migrasi kedua dari Yunan di tahun 2000-300 SM, datanglah
orang-orang Melayu Tua yang telah bercampur dengan bangsa Aria di
daratan Yunan. Mereka disebut orang Melayu Muda atau Deutero Melayu
dengan kebudayaan perunggunya. Kebudayaan ini lebih tinggi lagi dari
kebudayaan Batu Muda yang telah ada karena telah mengenal logam sebagai
alat perkakas hidup dan alat produksi. Kedatangan bangsa Melayu Muda
mengakibatkan bangsa Melayu Tua yang tadinya hidup di sekitar aliran
sungai dan pantai terdesak pula ke pedalaman karena kebudayaannya kalah
maju dari bangsa Melayu Muda dan kebudayaannya tidak banyak berubah.
Sisa-sisa keturunan bangsa melayu tua banyak ditemukan di daerah
pedalaman seperti suku Dayak, Toraja, orang Nias, batak pedalaman, Orang
Kubu dan orang Sasak. Dengan menguasai tanah, Bangsa Melayu Muda dapat
berkembang dengan pesat kebudayaannya bahkan menjadi penyumbang terbesar
untuk cikal-bakal bangsa Indonesia sekarang.
Dari
seluruh pendatang yang pindah dalam kurun waktu ribuan tahun tersebut
tidak seluruhnya menetap di Nusantara. Ada juga yang kembali bergerak ke
arah Cina Selatan dan kemudian kembali ke kampung halaman dengan
membawa kebudayaan setempat atau kembali ke Nusantara. Dalam
kedatangan-kedatangan tersebut penduduk yang lebih tua menyerap bahasa
dan adat para imigran. Jarang terjadi pemusnahan dan pengusiran bahkan
tidak ada penggantian penduduk secara besar-besaran.
Percampuran-percampuran inilah yang menjadi cikal bakal Nusantara yang
telah menjadi titik pertemuan dari ras kuning (mongoloid) yang
bermigrasi ke selatan dari Yunan, ras hitam yang dimiliki oleh bangsa
Melanesoide dan Ceylon dan ras putih anak benua India.
Sehingga
tidak ada penduduk atau ras asli wilayah Nusantara kecuali para manusia
purba yang ditemukan fosil-fosilnya. Kalaupun memang ada penduduk asli
Indonesia maka ia terdesak terus oleh pendatang-pendatang boyongan
sehingga secara historis-etnologis terpaksa punah atau dipunahkan dalam
arti sesungguhnya atau kehilangan ciri-ciri kebudayaannya dan terlebur
di dalam masyarakat baru. Semua adalah bangsa-bangsa pendatang.
2. 3. 2. Penjajahan dan Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Perjalanan
sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama
penjajahan dilanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan
sampai dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan
yang berbeda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda
tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan
nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang senantiasa tumbuh dan
berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan.
Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses
terwujudnya NKRI dalam wadah Nusantara.
Sejak
tahun 400 Masehi sampai dengan tahun 1617, kerajaan-kerajaan yang ada
di Bumi Persada Nusantara adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara,
Sriwijaya, Kediri, Singasari, Majapahit, Samudera Pasai, Aceh, Demak,
Mataram, Goa dan lain-Iainnya, merupakan kerajaan-kerajaan yang terbesar
di seluruh Bumi Persada Nusantara. Nilai yang terkandung pada era
sebelum penjajahan adalah rakyat yang patuh dan setia kepada rajanya
membendung penjajah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kedaulatan
sebagai bangsa monarchi yang merdeka di bumi Nusantara.
Bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai dengan 1945
yaitu bangsa Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang. Selama penjajahan
peristiwa yang menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan
Kebangkitan Nasional Pertama, yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi
Utomo yang dipelopori oleh Dr. Sutomo Dan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dan
20 tahun kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 ditandai dengan lahirnya
Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari kesadaran masyarakat untuk
berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa Indonesia berikrar:
“BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU: INDONESIA”.
Pernyataan ikrar ini mempunyai nilai tujuan yang sangat strategis di
masa depan yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia. Niiai yang terkandung
selama penjajahan adalah Harga diri, solidaritas, persatuan dan
kesatuan, serta jati diri bangsa.
Dimulai
dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1949; dimana pada tanggal 8 Maret
1948 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang me!alui Perjanjian
Kalijati. Selama penjajahan Jepang pemuda ¬pemudi Indonesia dilatih
dalam olah kemiliteran dengan tujuan untuk membantu Jepang memenangkan
Perang Asia Timur Raya. Pelatihan
tersebut melalui Seinendan, Heiho, Peta dan lain-lain, sehingga pemuda
Indonesia sudah memiliki bekal kemiliteran. Pada tanggal 15 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom atomnya kota Hirosima
dan Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan kekosongan kekuasaan
yang terjadi di Indonesia digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para
pemuda Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang yang
tidak kenal menyerah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, serta keikhlasan berkorban telah terpatri dalam jiwa para
pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaannya, yang kemudian
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta.
Setelah
merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda yang ingin menjajah
kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada tahun 1948
(Aksi Militer Belanda Pertama) dan tahun 1948 (Aksi Militer Belanda
Kedua), dan pemberontakan PKI Madiun yang didalangi oleh Muso dan Amir
Syarifuddin pada tahun 1948. Era merebut dan mempertahankan kemerdekaan
mengandung nilai juang yang paling kaya dan lengkap sebagai titik
kulminasinya adalah pada perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
2. 3. 3. Kondisi Indonesia di Masa Kontemporer
· Ekonomi
Kondisi ekonomi Indonesia mulai membaik dan terkendali setelah dua tahun masa pemerintahan SBY. Sedikit
demi sedikit dana subsidi MIGAS ditarik oleh pemerintah mulai dari
Bensin, Solar kemudian Minyak Tanah yang selama ini membebani
pemerintah. Pemerintah cenderung menyerahkan harga barang pada mekanisme
pasar. Interaksi ekonomi domestiknya berwawasan internasional dan
mengikuti sistem ekonomi internasional. Secara ekonomi memang
menunjukkan kondisi membaik, namun rakyat Indonesia masih banyak yang
miskin, pengangguran belum bisa diatasi pemerintah, nilai rupiah masih
sekitar 9.000-an per 1 US$, kemampuan daya beli masyarakat Indonesia
masih rendah, korupsi masih tinggi tercatat Indonesia termasuk dalam
peringkat kelima negara terkorup di dunia (TEMPO, 20 Oktober 2004), dan
sebagainya.
· Budaya
Indonesia
memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya
yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan India,
Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu.
Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan
mitologi Hindu, seperti wayang kulit yang menampilkan kisah-kisah
tentang kejadian mitologis Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga
seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat
ditemukan di daerah Sumatera seperti tari Ratéb Meuseukat dan tari
Seudati dari Aceh.
Seni
pantun, gurindam, dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun
Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam
acara-acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain.
· Politik dan Pemerintahan
Indonesia
menjalankan pemerintahan republik presidensial multipartai yang
demokratis. Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem
politik di Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan
legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh
sebuah lembaga bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
MPR
pernah menjadi lembaga tertinggi negara unikameral, namun setelah
amandemen ke-4 MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi, dan komposisi
keanggotaannya juga berubah. MPR setelah amandemen UUD 1945, yaitu sejak
2004 menjelma menjadi lembaga bikameral yang terdiri dari 560 anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang merupakan wakil rakyat melalui Partai
Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang
merupakan wakil provinsi dari jalur independen.[27] Anggota DPR dan DPD
dipilih melalui pemilu dan dilantik untuk masa jabatan lima tahun.
Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan
golongan dan TNI/Polri. MPR saat ini diketuai oleh Taufiq Kiemas. DPR
saat ini diketuai oleh Marzuki Alie, sedangkan DPD saat ini diketuai
oleh Irman Gusman.
Lembaga
eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet
di Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri
bertanggung jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang
ada di parlemen. Meskipun demikian, Presiden saat ini yakni Susilo
Bambang Yudhoyono yang diusung oleh Partai Demokrat juga menunjuk
sejumlah pemimpin Partai Politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya
untuk menjaga stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga
legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis umumnya
diisi oleh menteri tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang
dianggap ahli dalam bidangnya).
Lembaga
Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945 dijalankan
oleh Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi, termasuk
pengaturan administrasi para hakim. Meskipun demikian keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.
DAFTAR REFERENSI
Pustaka:
Hudaidah. 2004. Sejarah Australia dan Oceania. Palembang: FKIP UNSRI.
Koentjaraninggrat. 1985. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:
Djambatan.
Ricklefs, M. C. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Website :
http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Nugini
http://www.deptan.go.id/kln/bilateral.htm
No comments:
Post a Comment